Kamis, 30 Desember 2010
Rabu, 29 Desember 2010
sepenggal kisah
Perisai yang susah payah April bangun mendadak runtuh. Tak mampu lagi ia membendung luapan kesedihannya. Lukanya memang dalam, karena ada dua sayatan sekaligus yang melukainya kini.
April berusaha menjawab disela tangisnya, “Aku emang nggak sekuat apa yang pernah Arfan bilang, Za, dan kamu tau itu. Aku minta maaf. Aku nggak bermaksud nyakitin kamu dengan perasaan sedih yang melandaku saat ini. Kamu pasti juga tau, sakit yang hatiku terima bukan cuma karena Arfan, tapi aku bener-bener nggak bisa liat kamu kayak gini.”
Reza menyeka kristal-kristal bening yang berjatuhan di pipi April.
“Udah sayang, maafin aku ya, aku nggak bermaksud bikin kamu sedih.”
April meraih tangan Reza, menggenggamnya erat dan mendekatkan ke wajahnya, “Aku cuma takut kehilangan kamu. Aku bener-bener takut,” mata April terpejam, meresapi pedih yang ia rasakan perlahan mereda. Senyum Reza mengembang melihat perubahan air muka April.
-part of my second novel
Sabtu, 18 Desember 2010
Untuk Tuhan :)
Untuk Orang Tua Terhebat di Dunia :)
Bu, boleh ku pinjam ketegaranmu, kasih sayangmu?
biar aku bisa setegar dirimu, mencintaimu seperti caramu mencintaiku
Ayah,
boleh ku pinjam otot kekarmu, peluh yang mengucur di dahimu?
biar aku bisa sekuat dirimu, merasakan berpeluh seperti kau yang melakukannya demi aku
Ayah, ibu,
beri aku waktu
izinkan aku melihat senyum banggamu lagi ya..
tunggu kabar kesuksesan dariku
persembahan cinta dari buah hatimu
:')
with love,
Megandarisari
#efek ESQ waktu mentoring :D
Senin, 13 Desember 2010
"aku pernah bermimpi ada di mimpimu. tapi ternyata, kini kitalah nyata yang tak pernah berani aku impikan."-dan aku tak perlu lagi takut untuk bangun
Sabtu, 11 Desember 2010
audience : SIAAAPPPP !!!
saya : #diem #pucet #galau
[11 Desember 2010, Tabligh Akbar @Al-Furqon, UPI, tema : "Perubahan dan Perbaikan Diri]
Senin, 06 Desember 2010
Rabu, 01 Desember 2010
my december
selamat desember, sayang. apa istimewanya desember sampai aku harus memberi ucapan selamat padamu? pasti kamu bertanya.
desember, bulan kedua belas dari dua belas bulan penuh bersamamu.
desember, dengan rabu yang bisu kuhitung waktu untuk bertemu kamu.
desember, penuh hidangan rindu yang terpaku diujung pintu.
desember, yang tahun lalu memaksaku untuk bertahan tanpa kamu.
desember, menyisakan jejak cinta yang masih kita tapaki didetik ini.
desember, pun dengan sejumput pilu dibulan-bulan lalu, kita masih ingin bertemu dengan jutaan rindu.
desember, jangan lupa sisakan aku waktu untuk tetap mencintaimu.
desemberku, adalah kamu.
:)