kekasih, rindu itu membuat resah
resah itu membuat jiwa kering
tapi pilihanku cuma satu
tetap merindu
pada matamu kutemukan telaga
kesejukan bersemayam tenang di dalamnya
mentasbih cinta yang bahkan hampir aku lupa
hingga akhirnya
di sanalah kiblat hatiku berada
kini kita seperti dua nahkoda
mengemudikan kapal berlayar di samudera
kapal kita pernah menabrak karang
kapal kita pernah hampir karam
meski di dua kapal berbeda
bukankah daratan yang kita tuju adalah sama?
kamu memang selalu punya cara membuat hujan turun di mataku
atau memang aku terlampau rapuh untuk jadi seseorang yang terlalu sayang kamu?
mungkin
berlarilah sepuasmu dipikiranku,
dimimpi-mimpiku
lantas bagaimana lagi caraku membunuh rindu?
ia adalah kesunyian abadi di hatiku
:')
0 respon terhadap ocehan si bocah:
Posting Komentar