aku tidak akan menangisi apa yang tidak penting
tapi satu makhlukmu ini penting, Tuhan
boleh kan aku menangisinya?
hanya jika dia pergi
dia yang berkeliaran di kepala semalam suntuk
menyuguhkan luka dan derita tiada tara
melapisi hati dengan rindu yang tak tentu
dia memang penting, Tuhan
boleh aku minta keberadaannya?
di sini, di hatiku
tak apa jika tidak
aku hanya perlu coba menerima
masih berdiri di tempat yang sama
dalam irama detak yang serupa
menanti sebuah nama
aku takkan kemana-mana
bahkan ketika dia tak lagi mau ada
Tuhan,
jika dia tidak untuk mengisi tiap detik sepiku
izinkan aku menjadikannya pelabuhan risauku
aku masih terpaku malu-malu
menunggu
dia datang padaku disatu waktu
meski absurd bagi nyataku
dia memang tidak akan jadi nyata, biarlah jadi maya, maya paling nyata dimimpiku
:')
0 respon terhadap ocehan si bocah:
Posting Komentar