saya sedang mengingat, berusaha menyelami lagi hati saya 2tahun belakangan ini. sejak bersamanya, dya paksa saya bergelut dengan penantian. sesekali ia mengantar suaranya lewat angin, atau menderetkan beberapa huruf via message. hanya untuk memberitahu bagaimana kabarnya di sana, tempat yang tak terjangkau indera penglihatan saya. itu cukup untuk membuat pernafasan saya berfungsi baik kembali.
beberapa teman bertanya, "kok bisa sih?". saya menggeleng, pertanda tak mengerti. iya, saya memang ga tau, untuk alasan apa saya bertahan buat dya? saya mengenalnya baru dalam hitungan bulan tanpa pernah dekat. it happened by chance. begitu saya memaknainya.
beberapa berkata, "alaaahhh...sok setia! kamu kan gatau dya di sana ngapain aja" . JLEBB...kalimat itu menohok hati saya. memang, saya gatau apa yang dya perbuat di tempatnya berada ketika itu. saya ga pernah tau dan saya ga punya hak veto untuk harus tau. yang saya tau ketika itu, saya percaya padanya, pada hatinya. untuk apa memusingkan diri dengan kebenaran semu yang berusaha dibangun orang lain dalam pikiran saya? semua pernyataan-pernyataan bernada pesimis saya abaikan.
penantian yang berlangsung secara bekesinambungan kadang melelahkan. saya juga manusia, punya perasaan ingin dimengerti. ingin hadirnya. tapi hati saya seakan punya malaikat dan setan yang selalu bertengkar, bergantian menghasut saya dengan keyakinan mereka masing-masing. hahaa ...
hingga diwaktu ini pun dya tau, saya masih bersamanya dengan perasaan yang tak berubah. masih bersamanya dan dengan segenap kekuatan yang tersisa banyak, masih sanggup ia suruh menunggu.
:)
Jumat, 06 Agustus 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 respon terhadap ocehan si bocah:
Posting Komentar